Kahlil Gibran
Wednesday, May 13, 2009
Selain itu, bagi orang Indonesia, Arab sering berhubungan dengan tiga hal : 1 / Saudi Arabia dengan tempat suci yang dikunjungi orang yang menunaikan ibadah Haji ; 2 / Al-Azhar dengan universitas Islam yang termashur di dunia ; 3 / Hadramaut, tempat asal penduduk Indonesia keturunan Arab. Jadi istilah «Arab » untuk orang Indonesia jarang sekali terkait dengan agama Kristen dan negara Lebanon. Di negara Arab tersebut ada 18 agama dan separuh penduduknya beragama Kristen. Hubungan sejarah antara Perancis dan Lebanon sangat erat, akan tetapi karya Gibran jauh lebih banyak diterjemahkan dalam bahasa Indonesia dari pada dalam bahasa Perancis, walaupun di Perancis ada komunitas orang Lebanon yang cukup penting.
Kenapa pembaca Indonesia yang mayoritasnya Islam dan bukan Arab begitu tertarik kepada seorang pengarang Arab yang bukan Islam ? Kenapa buku Khalil Gibran begitu banyak diterjemahkan dalam bahasa Indonesia ? Kenapa karyanya dianggap penting oleh masyarakat Indonesia sampai karyanya sering diterjemahkan dan ditafsirkan, tanpa melihat perbedaan kebudayaan yang memisahkan antara seorang Arab Kristen yang hidup di Amerika pada permulaan abad kedua puluh dengan penterjemah dan pembaca Indonesia, yang hidup di Asia pada saat ini dan menganut agama Islam pada umumnya ? Pertanyaan-pertanyaan tersebut di atas bisa dibagi sebagai berikut : 1 / Mengapa Gibran ? 2 / Mengapa di Indonesia ? 3 / Dan mengapa karyanya banyak diterjemahkan sekarang ? Saya akan mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Sebelum mengajukan beberapa uraian, saya akan menjelaskan secara ringkas, dalam bagian pertama, siapa Khalil Gibran dan karyanya. Dalam bagian kedua saya akan mengajukan pendapat saya tentang makna dan tujuan terjemahan buku Khalil Gibran dalam bahasa Indonesia.
Karya Gibran sebagai « jembatan » antara kebudayaan Timur dan Barat.
Gibran lahir pada tahun 1883 di Bisharri, di Lebanon, di daerah Wadi Qadisha, tempat orang beragama Maronit pada zaman penjajahan Turki. Karena dia berasal dari keluarga miskin, Gibran terpaksa ikut keluarganya (ibu dan saudaranya) yang berhijrah ke Amerika Serikat untuk mencari nafkah pada tahun 1895. Ibunya adalah anak seorang pendeta Maronit. Keluarga Gibran tinggal di kawasan pendatang Syria di Boston. Karena Gibran adalah seorang anak yang berbakat dan pandai melukis, dia menarik perhatian seorang guru SD yang memperkenalkannya kepada beberapa orang mampu di Boston yang kemudian menjadi sponsornya. Antara tahun 1898 sampai 1902, Gibran pulang ke Lebanon untuk sementara, untuk memperdalam pengetahuannya tentang bahasa dan kesusasteraan Arab. Pada tahun 1908 sampai 1910, Gibran pergi belajar seni lukis di Paris. Biaya hidup dan pendidikannya dibayar oleh seorang perempuan yang menjadi sponsor dan teman dekatnya : Mary Elizabeth Haskell. Mary adalah kepala sekolah. Pada tahun 1912, Gibran pindah ke New-York dan meninggal di sana pada tahun 1931. Jenazahnya dibawa ke Lebanon untuk dikuburkan. Setiba di Beyrouth jenazahnya disambut oleh beberapa menteri dan diiringi oleh rakyat Lebanon dari berbagai suku dan agama sampai ke Katedral Katolik, di mana dilaksanakan misa « Requiem » (Hassan 2000 : 97, Gibran 2003 : 95-96). Jadi sesudah wafatnya, Gibran diakui sebagai sastrawan dunia yang terkemuka dan seorang patriot Lebanon oleh bangsanya sendiri.Seperti yang ditulis Bambang Noorsena : « Lebanon dapat disebut titik persimpangan yang menghubungkan Timur dan Barat » (Gibran 2003 : 6). Gibran juga hidup antara dua dunia dan merupakan « jembatan » antara Barat dan Timur. Bahasa pertamanya adalah bahasa Arab, bahasa agama Islam. Agamanya adalah agama Kristen, agama mayoritas orang Barat. Selain itu « Gibran antara dua wanita kekasihnya » (Hassan 2000 : 72). Di antara wanita yang pernah dicintainya adalah dua sosok yang sangat penting, yaitu Mary Elizabeth Haskell, pendukungnya yang membiayainya dan membantunya untuk menulis dalam bahasa Inggeris yang baku, dan May Ziadah, seorang penyair dan kritik sastra yang hidup di Mesir. Gibran tidak pernah bertemu dengan May, tetapi mereka saling surat-menyurat. Hubungan antara mereka adalah cinta yang « platonik » (cinta tanpa hubungan jasmani) (Hassan 2000 : 78). Sebagai seorang perantara antara kebudayaan Timur dan kebudayaan Barat, Gibran berperan sebagai penterjemah. Dan terjemahan adalah kegiatan yang agak paradoksal. Di satu pihak, menterjemahkan adalah mendekatkan bahasa dan kebudayaan yang berbeda. Di lain pihak, untuk menterjemahkan kami harus memisahkan bahasa terjemahan dari bahasa asli. Dalam kehidupannya justru, Gibran sering dibandingkan dengan seekor bunglon (Waterfield 2000 : 11, 14). Bunglon berganti warna setiap kali berganti tempat. Bunglon berusaha untuk menyembunyikan diri dalam lingkungan hidupnya, seperti Gibran yang berusaha hidup cocok dengan dua lingkungan hidup temannya : lingkungan orang Barat dan lingkungan pendatang Syria. Dia tidak pernah memperkenalkan handai tolannya dari Syria kepada Mary Elizabeth Haskell. Robin Waterfield, biograf Gibran menjelaskan tujuan Gibran. Menurut Waterfield, Gibran adalah seorang « mitoman » yang sering membohongi Mary. Kalau Mary bertemu dengan orang Arab yang lain, Mary bisa menyadari bahwa Gibran tidak tulus. Selain itu, di antara teman Arab Gibran ada juga pengarang yang berbakat (seperti misalnya Mikhail Naymy dan Amin Rihani). Andaikata Gibran memperkenalkan mereka kepada Mary, dia mengambil risiko. Mereka bisa menjadi saingannya dan mendapat juga bantuan keuangan dari Mary.Mary Haskell bukan hanya membiayai Gibran, dia juga teman akrab yang menerima isi hati sang penulis. Dalam catatan hariannya, Mary mengutip ungkapan Gibran yang mengatakan bahwa dia « antara dua dunia : lukisan dan tulisan sastra, Syria dan America » (Catatan Harian Mary Elizabeth Haskell, 7 sept. 1912). Seperti William Blake, Gibran adalah pelukis dan sekaligus pengarang. « Dia menulis dalam dua bahasa : bahasa Arab untuk pembaca Timur Tengah ; bahasa Inggeris untuk pembaca Barat » (Ebram 1992 : 33). Gibran mulai menulis dalam bahasa Arab sejak tahun 1905 : cerpen, roman, artikel dalam surat kabar. Tulisannya sering diterbitkan dalam koran orang turunan Arab di Amerika Serikat. Dia menerbitkan esei dan syair dalam bahasa Inggeris sejak tahun 1918. Naskahnya dalam bahasa Inggeris sering didahului oleh draft dalam bahasa Arab, seperti misalnya The Prophet (Sang Nabi) yang diterbitkan pada tahun 1923. Menurut Jean-Pierre Dahdah, versi Inggeris didahului oleh dua atau tiga versi Arab (dengan judul yang berbeda) sejak tahun 1899 (Dahdah 1994 : 101, 266, 281, 297, Hassan 2000 : 19).
Karya Gibran yang berbahasa Arab agak berbeda dengan karya Inggerisnya. Dalam kesusasteraan Arab, Gibran dianggap sebagai orang modernis yang ikut serta dengan pembinaan roman yang modern (dengan Sayap-Sayap Patah yang diterbitkan dalam tahun 1912) dan syair yang bebas. Dia menentang adat yang kolot dan membĂ©la hak kaum perempuan (Hassan 2000 : 53, 80, Gibran 2003 : 104). Gibran mengkritik pengaruh agama dalam politik di Timur Tengah. Gibran sering disebut orang kafir dan pemberontak yang « revolted against law, religion and custom » (Gibran 1985 : 725-726, Hassan 2000 : 62-63). Dalam karya Inggerisnya yang berbeda dengan karya Arabnya, Gibran sering berkhotbah, mengkritik kebudayaan Barat yang terlalu materialistis. Gibran dianggap sebagai seorang bijaksana, semacam orang sufi atau mistik. Perbedaan antara karya dalam bahasa Arab dan karya dalam bahasa Inggeris tidak jelas terlihat dalam terjemahan Indonesia, karena pengagum Gibran « have translated his Arabic works into English, his English works into Arabic » (Gibran 1985 : 726). Dan terjemahan dalam bahasa Indonesia sering merupakan terjemahan yang tidak langsung. Misalnya, Ruslan Shiddieq, walaupun bisa berbahasa Arab dan pernah menterjemahkan beberapa buku dari bahasa Arab, menterjemahkan Sayap-Sayap Patah dari The Broken Wings (Gibran 1987). Jadi dari terjemahan dalam bahasa Inggeris dan bukan dari teks asli yang ditulis dalam bahasa Arab dengan judul Al ‘Ajniha al-mutakassira. Demikian juga dengan terjemahan terbaru oleh Sapardi Djoko Damono yang berdasarkan versi bahasa Inggeris dan bukan teks asli dalam bahasa Arab dari roman tersebut (Gibran 2005 b : VII). Ruslan Shiddieq juga menterjemahkan surat Khalil Gibran kepada Mikhail Naymy yang aslinya dalam bahasa Arab dari terjemahan Inggeris oleh Anthony Ferris. Hasil terjemahan tersebut kadang-kadang mengherankan. Misalnya kita bisa membaca dalam buku tersebut : « Dari Tuhan kita datang dan kepada-Nyalah kita akan kembali » (Gibran 2000 : 68). Padahal teks asli dalam bahasa Arab adalah sebuah ayat Al-Qur’an Suci yang sering dikutip oleh orang Indonesia jika ada kematian : « Inna illahi wa inna Ilaihi rajiun » (Surat 2, ayat 156). Sebaliknya, teks asli dalam bahasa Inggeris, seperti Sang Nabi, kadang-kadang diterjemahkan dari terjemahan dalam bahasa Arab, seperti terjemahan yang dilakukan oleh Adil Abdillah dan Amin Nasihin (Gibran 2002 b).
Karya Gibran sangat laku dan terjadi « booming » di pasaran buku (Gibran 2003 : III, Faiz 2004 : IX). The Prophet terjual sebanyak sepuluh jutaan eksemplar dan diterjemahkan dalam puluhan bahasa (antara 20 dan 50, menurut perkiraan berbagai kritik dan penterjemah). Kalau saya tidak keliru, The Prophet diterjemahkan dalam bahasa Indonesia untuk pertama kali oleh Bahrum Rangkuti pada tahun 1949. Ajip Rosidi sangat menyukai terjemahan tersebut. Oleh karena itu, beliau minta kepada Ibu Sri Kusdyantinah untuk menterjemahkan lagi karya tersebut yang diterbitkan oleh Pustaka Jaya pada tahun 1981 (Gibran 2002 a). Sang Nabi diterjemahkan lagi oleh penyair terkemuka Sapardi Djoko Damono (Gibran 2005 a). Dan jumlah terjemahan bertambah sejak Era Reformasi. Kenapa masyarakat Indonesia begitu tertarik oleh karya Khalil Gibran ? Saya akan mengutarakan beberapa jawaban atas pertanyaan tersebut.
Faktor-faktor keberuntungan
Saturday, May 9, 2009.jpg)
Adalah Richard Wiseman, seorang Doktor Psikologi yang mengadakan riset di Inggris atas ribuan orang-orang yang merasa selalu beruntung dan selalu sial sepanjang hidupnya. Dari hasil riset itu, diketahui ada beberapa prinsip yang dimiliki oleh orang-orang beruntung yang tidak dimiliki oleh orang-orang sial. Berikut ini adalah prinsip-prinsip keberuntungan tersebut:
PRINSIP PERTAMA:
MEMAKSIMALKAN PELUANG KEBETULAN
Prinsip pertama ini berdasar pada prinsip:
Orang-orang beruntung menciptakan, menyadari, dan bertindak sesuai peluang kebetulan dalam hidup mereka
Orang-orang beruntung pada umumnya sering meyakini bahwa peluang-peluang yang mereka dapatkan adalah hasil kebetulan belaka.
Sebenarnya, peluang yang tampak kebetulan itu adalah akibat kondisi psikologis mereka, dimana cara berpikir dan bertindak mereka menjadikan mereka jauh lebih mungkin menciptakan, menyadari dan bertindak sesuai peluang kebetulan dalam hidup mereka ketimbang orang lain.
Cara berpikir dan bertindak itulah yang mempengaruhi kepribadian mereka.
Hasil Riset, ditemukan ada tiga dimensi dasar kepribadian manusia yang dimiliki oleh orang-orang beruntung, yaitu:
• Kecenderungan Ekstrovert
• Kecenderungan Neurotik
• Keterbukaan
Ketiga dimensi dasar kepribadian inilah yang mempengaruhi orang-orang beruntung mampu meningkatkan dan mengoptimalkan peluang kebetulan dalam hidup mereka.
Mari kita bahas secara mendetail sifat-sifat orang beruntung dengan menghubungkan ketiga dimensi dasar kepribadian tadi:
1. Orang-orang beruntung cenderung selalu membangun dan mempertahankan jaringan keberuntungan yang kuat
Orang-orang beruntung biasanya bersifat ekstrovert, dimana mereka jauh lebih mudah bergaul ketimbang orang-orang introvert, mereka biasanya senang menghabiskan waktu dengan mengunjungi teman-teman dan pergi ke pesta atau acara-acara keramaian, dan cenderung tertarik pada pekerjaan yang melibatkan bekerja dengan orang lain. Sementara orang-orang introvert jauh lebih penyendiri. Mereka senang menghabiskan waktu sendiri, dan merasa paling puas kalau terlibat dalam lebih banyak aktivitas sendiri, misalnya membaca di rumah.
Ada tiga cara dimana orang-orang ekstrovert secara signifikan meningkatkan kemungkinan keberuntungan mereka:
Bertemu sejumlah besar orang dalam kehidupan mereka sehari-hari
Menjadi magnet sosial, dimana mereka sepertinya bisa menarik orang lain kepada mereka. Hal ini karena mereka tanpa sadar menunjukkan tipe bahasa tubuh yang selalu terbuka dan ekspresi wajah yang menyenangkan (tersenyum)
Mempertahankan hubungan dengan banyak orang
2. Orang-orang beruntung memiliki sikap rileks terhadap kehidupan
Hal ini memang tidak terlalu berhubungan dengan menciptakan peluang kebetulan, tetapi sebaliknya meningkatkan kemampuan orang-orang beruntung untuk menyadari dan bertindak sesuai peluang yang muncul secara alami. Mengapa? Karena secara umum, kita cenderung menyadari hal-hal yang penting bagi kita saja. Kita cenderung mengalihkan perhatian kita kepada apapun yang tampak penting bagi kita dan seringkali mengabaikan aspek lain lingkungan sekitar kita.
Nah, Orang-orang yang beruntung, cenderung lebih tenang dan rileks sehingga mempunyai kemungkinan lebih besar untuk menyadari peluang kebetulan, bahkan saat mereka tidak menyadarinya.
Kemampuan orang-orang beruntung untuk menyadari kesempatan tersebut adalah hasil dari cara pandang mereka yang rileks terhadap dunia. Bukan berarti mereka berharap menemukan kesempatan tertentu, tetapi mereka menyadarinya kalau kesempatan datang di depan mereka.
3. Orang-orang beruntung bersikap terbuka terhadap pengalaman baru dalam hidup mereka
Orang-orang beruntung cenderung memiliki banyak keberagaman dan kesenangan baru dalam hidup, mereka sangat senang mencoba pengalaman baru, jenis makanan baru, cara baru melakukan segalanya, mereka cenderung tidak terikat adat dan mereka menyukai gagasan hal-hal yang tak terduga. Mereka mampu melepaskan diri dari jebakan rutinitas yang monoton.
Delapan Kado Indah

1. KEHADIRAN
2. MENDENGAR
3. DIAM
4. KEBEBASAN
5. KEINDAHAN
6. TANGGAPAN POSITIF
Tanpa sadar, sering kita memberikan penilaian negatif terhadap pikiran, sikap atau tindakan orang yang kita sayangi. Seolah-olah tidak ada yang benar dari dirinya dan kebenaran mutlak hanya pada kita. Kali ini, coba hadiahkan tanggapan positif. Nyatakan dengan jelas dan tulus. Cobalah ingat, berapa kali dalam seminggu terakhir anda mengucapkan terima kasih atas segala hal yang dilakukannya demi Anda. Ingat-ingat pula, pernahkah Anda memujinya. Kedua hal itu, ucapan terima kasih dan pujian (dan juga permintaan maaf) adalah kado indah yang sering terlupakan.
7. KESEDIAAN MENGALAH
Tidak semua masalah layak menjadi bahan pertengkaran. Apalagi sampai menjadi pertengkaran yang hebat. Bila Anda memikirkan hal ini, berarti Anda siap memberikan kado "kesediaan mengalah". Kesediaan untuk mengalah jugadapatmelunturkan sakit hati dan mengajak kita menyadari bahwa tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini.
8. SENYUMAN
Beriakan kepada dunia yang terbaik
Sunday, May 3, 2009
Susah Itu Tak Ada Gunanya
Monday, April 27, 2009
pada siapa Anda atau apa yang Anda miliki;
kebahagiaan tergantung pada apa
yang Anda pikirkan.
(Dale Carnegie)
Siapa yang mau hidup susah? Benar, tak ada orang yang mau, tapi nyatanya banyak sekali di antara kita yang justru tanpa sadar sering menyusahkan diri sendiri. Hidup memang penuh perjuangan, tapi dengan pikiran positif kita bisa melewatinya dengan penuh senyum. Caranya ? Simak beberapa kiat dari para psikologi berikut ini :
1. Bekerja dengan penuh kecintaan.
Salah satu resep bahagia dalam melewati hidup adalah mencintai pekerjaan yang kita lakukan. Mengerjakan sesuatu yang kita senangi memang dapat memberikan perasaan positif. Saran para ahli psikologi bagi kita yang belum menemukan kebahagian dalam bekerja sederhana saja : pilih pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan, buat target rencana yang jelas, dan mintalah dukungan dari orang-orang yang memang ikhlas mau membantu kita.
2. Selalu melihat dari sisi positif.
Kalimat ini memang terbukti manjur untuk mendapatkan kebahagiaan. Apapun peristiwa yang terjadi, apabila kita mau melihatnya dari sisi baik atau positif, maka tak ada yang perlu ditangisi atau disesalkan. Mungkin ada perasaan kecewa untuk sesaat, tapi setelah itu ingatlah kalau roda kehidupan masih terus berputar. Mereka yang berjiwa penuh optimis dan berpikiran positif terbukti memiliki ketahanan terhadap stress lebih baik. Karena pikiran yang baik akan menjaga kondisi otak dan ketahanan tubuh tetap prima.
3. Tertawalah.
Obat ini juga manjur untuk menghilangkan perasaan sedih atau kekesalan kita. Tertawa atau mungkin sekedar senyum dapat membuat hati menjadi lebih ringan dan sanggup melepaskan diri sejenak dari masalah hidup.
4. Ringan menolong.
Kerelaan kita untuk menolong bukan saja dapat berefek positif bagi yang ditolong, tapi juga kepada orang lain yang melihatnya. Ada perasaan ‘terilhami’ bagi orang yang melihat perbuatan baik dengan memotivasi diri berbuat hal yang sama. Orang yang suka menolong biasanya punya hati yang terbuka dan menyayangi orang lain.
5. Memiliki kekuatan.
Roda kehidupan selalu berputar, kadang kita berada di atas, namun sering pula kita berada di bawah. Ini terjadi pada setiap orang. Namun ada kalanya tidak semua orang memiliki cerita bahagia yang sama. Perbedaan ini terletak pada cara masing-masing orang dalam merespons setiap peristiwa. Kuncinya kita harus bisa mengenali kekuatan diri dalam setiap kejadian, menentukan peran apa yang dapat diperbuat dalam mengatasi masalah, tidak membesarkan masalah yang ada serta tidak larut dalam kesedihan yang lama.
Cara meningkatkan traffic dan popularitas
Wednesday, April 22, 2009
Iman yang Memindahkan Gunung
Monday, April 20, 2009
Misalnya, ”Siapa pun yang akan terpilih menjadi presiden nanti, ia pasti diperhadapkan dengan se”gunung” persoalan”. Atau, ”Sampah di sudut jalan itu sudah meng”gunung”. Sungguh mengganggu”. Dan tak seorang pun bertanya, ”Lho, di mana gunungnya?” Atau, ”Apakah ia gunung berapi?”
Namun demikian, kadang-kadang, toh masih saja ada orang yang, entah mengapa, melakukan hal yang ”bodoh” itu. Ada seorang bercerita dengan naifnya, bahwa ia pernah berdoa semalam suntuk, agar ”bukit” yang menghalangi akses villanya ke jalan besar dihilangkan. Hasilnya? ”Ternyata tak terjadi apa-apa tuh. Tuhan Yesus bohong ”ngkali, ya pak?!”
YANG mengilhami tindakan orang itu adalah kata-kata Yesus dalam MATIUS 17:20. ”Sesunguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja, kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana - maka gunung ini akan pindah”.
Atau ini. Tak ada yang mustahil bagi orang yang percaya? Bagaimana dengan proses menjadi tua? Apakah benar ada orang — semata-mata lantaran ia adalah ”orang yang percaya” — lalu justru menjadi semakin muda saja dari hari ke hari? Dan bagaimana pula dengan kematian? Apakah ada orang yang mampu hidup selama-lamanya?
Bahwa medan kemungkinan terbuka lebar untuk terus dijelajahi. Dan karena itu, pantang kita mematok batasan-batasan, mengenai apa yang boleh dan apa tidak boleh dilakukan oleh suatu riset ilmiah.
Namun demikian, mengatakan bahwa ada kemungkinan-kemungkinan yang ”tak terbatas”, sebenarnya mengatakan bahwa yang ”tak terbatas” itu pada satu titik ada batasnya juga. Hanya saja, kita tidak mengetahui di mana batas itu berada.
JADI bagaimana Yesus dapat mengatakan, bahwa ”tak ada yang mustahil bagi orang yang percaya”? Apakah ini berarti Ia menolak kefanaan dan keterbatasan manusia, atau lebih khusus lagi ”orang percaya”? Jawab saya, tegas, adalah ”Tidak!”. Yesus mengakui – bahkan sangat memperhitungkan – kefanaan serta keterbatasan manusia. Menyadari kerawanan situasi dan kerentanan kondisinya. Khususnya situasi dan kondisi ”orang-orang percaya”.
Bila tidak begitu, tentu tak perlu Ia harus berulang-ulang mengatakan, agar para ”kawanan domba kecil” itu tak perlu berkecil hati! Bila tidak begitu, pastilah Ia tak akan begitu sengit melawan orang yang mempunyai rasa ”percaya diri” yang berlebih-lebihan, seperti yang misalnya terdapat pada para orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat. Dan bila tidak begitu, pastilah Ia tidak berkata kepada ”puteri-puteri Yerusalem” agar mereka meratapi diri mereka sendiri.
Yesus amat menyadari kelemahan serta keterbatasan manusia. Sebab itu untuk menyatakan kasih serta solidaritas-Nya, Ia mengidentifikasikan diri dengan kerentanan kita. ”Sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya” (Yesaya 53:4). Ini adalah karena manusia sendiri tak berdaya untuk memikul dan menanggungnya. Manusia bukanlah makhluk yang ”swasembada”.Namun demikian, di atas semua kenyataan faktual itu, masih ada realitas yang lain. Yaitu, kata Yesus, ”tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya”. Mengapa? Sebab sekali pun pada dirinya – an sich – orang percaya itu lemah dan terbatas, Allah – yang mereka percayai – sama sekali tidak lemah dan tidak terbatas! Dalam ”ketergantungan” kepada Allah itulah, terletak seluruh kekuatan kita! Dan dalam kesadaran akan ketidak-berdayaan kita itulah, terletak sumber daya kita!
Toh ini tidak berarti, bahwa Ia menyetujui tindakan sekelompok orang Kristen, yang mungkin sangking percayanya pada mujizat, lalu menolak menguburkan salah seorang kerabat mereka yang meninggal dunia. Jenazah yang bersangkutan didoakan berhari-hari, dengan keyakinan bahwa pada suatu ketika ia akan dibangkitkan kembali.
Ini juga tidak berarti saya menyetujui sikap sementara orang Kristen, yang tidak mau berobat ketika sakit, tidak mau mengungsi ketika banjir datang, dan tidak mau bekerja mencari nafkah, dengan alasan mau bergantung 100 persen pada mujizat Tuhan. Kalau pun ”iman”, ini adalah ”iman” yang ”kebablasan”.
Persoalan dengan orang-orang seperti itu – semakin banyak saja jumlah mereka dari hari ke hari — sama sekali bukanlah karena mereka percaya pada mujizat. Tapi semata-mata karena ke”ekstrim”an mereka. Mereka beranggapan bahwa yang paling utama dan penting dari ”iman” adalah ”mujizat”. Padahal Yesus sendiri mengatakan ”tidak”. Mereka berkeyakinan bahwa percaya pada mujizat meniadakan pertimbangan-pertimbangan rasional. Padahal Allah mengaruniakan otak dan akal budi kepada manusia untuk dimanfaatkan seoptimal-optimalnya.
Mereka menyangka bahwa ”mujizat” bisa terjadi setiap kali mereka menghendakinya. Padahal yang namanya ”mujizat” tentu sepenuhnya berada dalam wilayah kedaulatan Allah. Allah sendirilah yang menentukan, apakah Ia melakukan mujizat atau tidak. Apakah mujizat perlu atau tidak. Dan, kecuali dalam situasi yang sungguh luar biasa, Allah menghendaki semua berjalan normal. Artinya, semua berlangsung menurut hukum alam yang Ia tetapkan.
Copyright © Sinar Harapan 2003
Tindakan adalah Kekuatan
Sunday, April 19, 2009
Namun kehidupan saya sekarang sudah lebih menyenangkan dibandingkan sebelumnya, karena saya telah berhasil mencapai beberapa impian. Walaupun akhirnya saya berhasil menjadi lebih maju dari sekian banyak orang, tetapi diantara tumpukan kesibukan, saya berusaha mengevaluasi mengapa kesuksesan itu masih sangat sulit diraih oleh sebagian besar manusia di dunia ini.
Memang banyak faktor yang berpengaruh terhadap tercapainya kesuksesan. Tetapi menurut saya, tanpa adanya tindakan konkrit maka mimpi-mimpi itu lambat laun hanya akan menjadi catatan kecil dalam sejarah hidup kita. Tanpa kerja keras, maka setiap problema yang muncul akan makin mengganjal usaha meraih mimpi-mimpi.
Kemudian saya teringat sebuah pepatah yang mengatakan, “No dream comes true until you wake up and go to work. – Tidak akan ada satupun impian menjadi kenyataan hingga kau bangun dari tidurmu dan bekerja.” Jacob Bronowski juga menegaskan hal itu, “Dunia ini hanya dapat dimenangkan dengan tindakan, bukan dengan permenungan. Tangan adalah sisi tajam dari pikiran.”
Sayapun menghadapi tantangan, menghambat atau menghalangi usaha. Tetapi kehidupan ini memang dipenuhi oleh pekerjaan-pekerjaan sulit. Saya berpegang pada sebuah pepatah Tionghoa yang mengatakan, “Janganlah takut lamban; takutlah hanya kepada tiadanya tindakan.”
Hal itu sangat masuk akal, sebab tindakan atau kerja keras menimbulkan sensasi kekuatan atau semangat yang lebih besar. Kerja keras sangat mempengaruhi perkembangan kehidupan saya. Kerja keras selama ini menjadi teman yang paling setia membantu mewujudkan apa-apa yang saya inginkan dan meningkatkan rasa percaya diri.
Jika seseorang telah berhasil menyelesaikan tugas, maka ia akan lebih bersiap untuk menjalankan tugas lain yang mungkin lebih berat. Tindakan kerja yang nyata merupakan latihan berpikir kreatif dan menguatkan diri untuk menciptakan alternatif dan langkah-langkah efektif berikutnya. Selanjutnya, tindakan kerja menyebabkan seseorang tidak dapat berhenti bekerja.
Sikap demikian sejalan dengan arus kehidupan yang tidak pernah berhenti. “Life is often compared to a marathon, but I think it is more like being a sprinter; long stretches of hardwork punctuated by brief moments in which we are given the opportunity to perform at our best, – Hidup ini seringkali diibaratkan seperti lari maraton. Menurut saya, kehidupan adalah sebuah kesempatan yang sangat sempit. Tetapi kita harus mengekspansi diri dengan bekerja keras,” kata Michael Johnson.
Oleh sebab itu, kita harus cepat bergerak dan melakukan tindakan-tindakan yang berarti. Jangan berhenti berusaha dan bekerja sebab hal itu akan menyebabkan kita kehilangan momentum kesuksesan. Jangan menganggap bekerja sebagai sebuah beban, melainkan kesenangan. Karena pada dasarnya, bekerja adalah sebuah kesempatan besar untuk mengekspresikan diri dan indahnya kehidupan dengan cara yang keras dan nyata.
Kemudian saya berkesimpulan bahwa semakin cepat seseorang menerapkan tips bekerja keras, maka semakin cepat ia menciptakan kehidupan yang lebih sukses. Tetapi pertanyaannya sekarang adalah, “Apakah pekerjaan yang sudah diperbuat setiap hari semakin mendekatkan diri kita terhadap impian itu?”
Jika belum, maka lakukan beberapa tips bekerja yang dapat mendekatkan diri terhadap impian. Pertama adalah menetapkan impian secara spesifik. Kemudian menuliskan dan meletakkan tulisan itu di tempat-tempat yang mudah dilihat atau sesering mungkin dibaca atau saya sering menyebutnya autosuggestion.
Kedua, adalah mengidentifikasi hambatan yang menghalangi, dan menghindarinya. Dengan demikian kita dapat bertindak efektif, tidak sekedar efisien. Fokus merupakan tindakan kerja yang efektif, barulah lakukan efisiensi sewajarnya. Jalankan semua itu dengan komitmen yang tinggi atau penuh kesungguhan.
Pada akhirnya, banyak-banyaklah belajar dari impian yang ada. Setidaknya kita harus banyak memetik hikmah dari proses pencapaian itu. Namun yang terpenting dari semuanya adalah persiapkan diri dengan baik dan lakukanlah sesuatu. Kata Jennifer Amafibe, “A step to hardworking can lead to a step of a thousand successes. – Sebuah tindak kerja keras mengarah selangkah lebih dekat pada ribuan kesuksesan.” Sebab kesempatan yang baik seringkali tidak datang dua kali.*
Menghasilkan uang dari website
Tuesday, April 14, 2009
Bergabung menjadi Rumahweb Affiliate Partner menghasilkan keuntungan langsung melalui penjualan yang di hasilkan melalui pengunjung yang meng-klik link Rumahweb pada website Anda. Berbeda dengan sistem online yang lain, Anda tidak dipungut biaya sama sekali untuk bisa menghasilkan keuntungan. Justru kami memberikan bonus cuma - cuma sebesar Rp. 10.000,- pada saat Anda bergabung.
Bagaimana Caranya?
Jika Anda memiliki website, Anda tinggal memasang text link atau banner kami di website Anda. Ketika pengunjung website Anda mengklik text link atau banner tersebut, pengunjung akan di redirect ke website kami. Jika pengunjung tersebut kemudian melakukan order dan membayar pada produk - produk yang kami jual untuk afiliasi, maka Anda akan mendapatkan komisi Rp. 10.000,- setiap penjualan. Segala sesuatunya akan tercatat dalam database kami.
Jika Anda tidak memiliki website, Anda dapat mempromosikan website kami melalui website - website iklan, Google, dan e-mail ke rekan - rekan Anda. Ketika mempromosikan, Anda akan diberikan sebuah URL dimana Anda harus mencantumkannya pada setiap link yang dibuat. Untuk lebih detailnya silahkan lihat pada Pendaftaran Gratis bahkan Anda dapat Rp.10.000,- (Rumah Web)
Positifkah pikiran anda
Sunday, March 29, 2009
Untuk meraih keberhasilan, orang harus selalu memiliki motivasi untuk maju dan tidak mudah menyerah takkala menghadapi percobaan. M. Marcus. A, filsuf dan kaisar Roma dalam tulisannya, Meditation, menyatakan hidup kita adalah bagaimana pikiran kita mewujudkannya.
Jadi, berfikir positif adalah cara membuat hidup menjadi positif atau melihat segala sesuatu yang lebih memberikan motivasi. Akan tetapi, berfikir positif bukan berarti memiliki keyakinan berlebihan yang tanpa menggunakan perhitungan, namun di sini lebih ditekankan pada cara menilai kembali segala sesuatu dengan menekankan pada segi yang positif.
Beberapa hal di antaranya adalah :
Bayangkan akibat terburuk yang mungkin terjadi Bila anda cenderung mudah khawatir bahwa segala sesuatu tidak akan berjalan sesuai dengan yang anda harapkan, bayangkanlah akibat terburuk yang mungkin terjadi dengan bertanya kepada diri sendiri. Anda akan merasa lebih tenang dengan menerimanya bahwa semua itu bukan akhir dari segalanya. Pikirkanlah cara-cara untuk membuat keadaan lebih baik. Sekali anda mulai bertindak, anda tidak akan mempunyai waktu untuk memikirkan kekhawatiran. Dalam hal ini anda pun perlu mempunyai waktu untuk memikirkan kekhawatiran. Dalam hal ini anda pun perlu memperhitungkan apakah kekhawatiran anda memang masuk akal. Jangan biarkan diri anda dilanda kecemasan yang terlalu kecil kemungkinannya akan terjadi! Ingatlah, terkadang kita membayangkan malapetaka yang belum tentu terjadi!
Lihatlah segala sesuatu secara khusus, jangan disamaratakan! Sudah sewajarnya bila kita memiliki suatu hal yang tidak mampu kita kerjakan dengan baik. Oleh karena itu, kita tidak perlu menyamaratakan. Jangan sampai ketidakmampuan kita melakukan suatu hal membuat kita merasa tidak mampu melakukan hal lain. Terkadang kita cenderung membesar-besarkan sesuatu hal dari yang sebenarnya.
Lakukan sebaik mungkin lalu terimalah bagaimanapun hasilnya! Bila anda telah berusaha mengerjakan sesuatu atau menyelesaikan suatu masalah dengan segenap kemampuan anda, hadapilah apa pun yang akan terjadi bahkan hal yang paling kritis sekalipun. Anda harus menyadari bahwa berfikir positif tidak berarti satu penyelesaian sesudah itu selesai. Jika pertama anda gagal, coba, coba, dan coba lagi.
Akui prestasi anda! Jika hasil pekerjaan anda memang baik, akuilah! Kita semua mudah merasa tidak enak jika mengalami kegagalan. Jadi, mengapa tidak merasa senang jika berhasil? Terimalah dengan senang hati jika seseorang memuji anda! Cara terbaik menerima pujian tanpa menjadi sombong adalah cukup dengan mengucapkan terima kasih.
Diam itu emas

Pikirkanlah betapa pentingnya diam untuk mempelajari sesuatu. Ketika kita bicara, sulit untuk mempelajari lebih banyak hal daripada apa yang telah kita ketahui. Tapi ketika dengan diam mendengarkan apa yang dikatakan orang lain, seluruh isi dunia ini terbuka bagi kita. Kita dapat mulai mengerti segala sesuatu dari sudut pandang orang lain, dan kita dapat mempunyai akses terhadap apa yang menurut pendapatnya tidak kita ketahui. Mendengarkan dengan diam merupakan kunci untuk memasuki pengalaman hidup yang lebih bermakna, lebih berpengetahuan dan empatif.
Meskipun diam pada mulanya mungkin tampak tidak menyenangkan bagi mereka yang terbiasa langsung berbicara dan khususnya bagi mereka yang sangat ekstrovert, diam menawarkan manfaat yang sangat berharga bagi mereka yang mau belajar menggunakannya dengan baik. Ketika kita menghadapi konflik dimana kita harus menentukan sikap atau posisi, diam bisa menjadi sangat berguna dan membantu mencapai tujuan kita.
Memilih diam dapat memberikan kekuatan yang menguntungkan dalam kehidupan kita. Diam dapat menjadi alat utama untuk menikmati komunikasi yang lebih efektif, meningkatkan pemelajaran, pertumbuhan pribadi yang bermakna, damai, hubungan yang lebih efektif, dan perasaan yang diperkaya sehubungan dengan hidup dan pekerjaan kita.
Gagasan ini menyarankan diam yang berbeda, bukan diam berarti tidak mempunyai inisiatif dan pikiran sama sekali. Yakni sengaja mendiamkan atau menenangkan benak (mind) kita dari celoteh orang yang biasa terjadi saat kita sedang berbicara dan mencari hikmah yang lebih dalam berkaitan dengan apa yang tengah kita katakan. Atau bisa jadi memilih rentang waktu tertentu untuk refleksi diam guna berkonsentrasi pada apa yang harus dikatakan oleh benak kita.
Keyakinan dan ketekunan

Sahabat, ada sebuah kisah yang sungguh luarbiasa dan dapat menjadi inspirasi bagi kita semua dibawah ini. Coba bayangkan, apa yang akan anda lakukan bila anda tidak bersalah, tapi akibat suatu kekeliruan anda divonis hukuman seumur hidup di penjara ?.
Tidak bersalah !, namun dipenjara bertahun-tahun tanpa tahu kapan akan bebas. Dan apakah bisa bebas di masa depan ? Bagaimana kalau anda jadi orang seperti ini ? Pasrah dengan keadaan ? Tidak memiliki keyakinan untuk terus berjuang ?
Adalah Anthony Faison (36) dan Charles Sheperd (40) adalah dua pria di Amerika yang tahun 1987 secara keliru dinyatakan membunuh seorang sopir taksi. Kedua pria itu divonis hanya atas dasar kesaksian seorang saksi, dan saksi itu pun mengaku sedang mabuk pada malam terjadinya pembunuhan itu. Kedua pria itu sempat dijatuhi hukuman seumur hidup.
Namun Anthony dan Charles tidak berputus asa. Dia memilii keyakinan bahwa dirinya akan bisa bebas dari penjara. Dengan keyakinan dan ketekunannya selama 14 tahun, orang yang tidak bersalah ini terus berusaha mengirim surat kepada para detektif, para pengacara dan para tokoh politik untuk mengatakan bahwa dirinya tak bersalah.
Berapakah surat yang telah ditulisnya ? Konon mencapai 62.000 surat !. Dan setelah 14 tahun, dari salah satu surat itu, menggerakkan hati seorang detektif yang akhirnya menemukan fakta sebenarnya dari kisah pembunuhan yang salah tangkap itu. Bayangkan !. Selama 14 tahun dan dari 62.000 surat cuma dapat 1 tanggapan ?.
Bagaimana menurut anda ?. Dan akhirnya karena perjuangan LUARBIASA ini, dia mendapat ganti rugi rugi sebesar US$ 3,3 juta (Rp 28 miliar lebih) dari Negara dan di bebaskan dari penjara.
Saya menghitung, kalau selama 14 tahun dia mengirim
62.000 surat. Maka tiap hari minimal dia harus menulis 12 atau 13 surat tanpa henti. Terus menerus selama 14 tahun. Artinya setiap 2 jam dia menulis satu surat selama dipenjara. Dan pikirkan, bahwa dia telah ditolak sebanyak 61.999 kali. Hanya 1 kali diterima.
Sahabat, hukum alam itu sesungguhnya sederhana saja. Barang siapa mencelupkan jarinya ke air mendidih, mendapatkan jarinya lepuh. Pasukan yang lebih gigih berperang, lebih gagah bertempur - tanpa takut akan kegagalan- akan meraih kemenangan. Orang yang lebih tekun bekerja, lebih giat berusaha, tanpa pernah mudah menyerah dalam berusaha - akan memperoleh penghasilan dan kesuksesan.
Sayangnya, banyak orang yang mengingkari hukum ini. Hanya karena mempercayai bahwa "langit itu adil" dan merasa percaya pada sang langit, kemudian kebanyakan orang hanya berharap emas jatuh ke pangkuan begitu saja. Padahal tiada imbalan yang dapat diraih tanpa usaha. Keyakinan dan ketekunan tak pernah jauh dari imbalan itu sendiri. Sebuah keyakinan memberi makna pada usaha yang kita terima. Maka imbalan pun pasti akan memenuhi jiwa kita.
Keyakinan akan memperkaya batin kita. Sedangkan ketekunan akan mendekatkan pada keberhasilan usaha.
Maka, pertahakankanlah keyakinan dan ketekunan dari dalam hati dalam setiap langkah kehidupan ini. Karena dengan Keyakinan kita - maka akan memperkaya tangan dan batin kita. Keyakinan dan Ketekunan dalam hidup, dalam karier dalam bisnis akan sangat dahsyat pengaruhnya bagi kesuksesan seseorang jauh melampaui modal harta benda, kedudukan, pangkat, atau ilmu sekalipun.
Sumber: Keyakinan Dan Ketekunan Oleh Eko Jalu Santoso
Kekuatan kesabaran
.jpg)
Ketidak sabaran anda akan mengirimkan signal yang kurang baik/negatif pada otak bawahsadar anda. Dan pada akhirnya anda hanya akan mencari jalan pintas yang kurang baik. Banyak pengemudi becak ingin merubah hidupnya dengan membeli nomor undian, banyak ibu-ibu mengirim bungkus produk tertentu untuk hadiah, banyak para pejabat melakukan korupsi, banyak para aparat menyalah gunakan jabatan dan kekuasaannya. Korupsi, mark-up, manipulasi, sogok dan sejenisnya.
Bisa saja hal diatas membuat anda menjadi berkecukupan dalam harta, namun saya sangat yakin hati kecil anda akan diselimuti kegelisahan, dan apa yang anda capai tidak dapat dibanggakan. Bahkan sangat banyak diujung kehidupanya, orang-orang semacam ini akan sangat resah dan penuh dengan ketakutan. Tentu ini bukanlah sebuah kesuksesan.
Sahabat sukses! Menyiapkan diri dan mental sangat penting sebagai landasan kita bertindak dan berfikir. Tinggalkan pikiran SUKSES INSTANT, untuk kesuksesan anda yang sejati. Semua harus dilalui dengan perjuangan, pengorbanan, ketekunan dan kerja keras, namun tetap dengan semangat dan kebahagiaan dalam menjalaninya. Anda harus menata semuanya termasuk menyiapkan mental sukses yang sejati.
Kalau anda bertanya pada orang yang sukses baik itu pebisnis atau pengusaha, maka mereka tidak pernah terburu-buru. Mereka pribadi yang sabar dan tekun. Mereka mengikuti nalurinya dan instinknya dalam perjalanan yang panjang. Mereka belajar, mengamati, meneliti, bertanya, berfikir dan menunggu cukup lama hingga menentukan sebuah keputusan yang tepat pada waktu yang tepat pula. Lihatlah kesabarannya.
Kesuksesan dan kesabaran sangat tepat bila kita ibaratkan seseorang yang sedang menanam buah mangga. Menanamnya, menyiramnya dan setelah beberapa tahun baru bisa memanen buahnya. Namun jangan terlalu fokus pada buah saja dalam perjalanan menunggu pohon mangga berbuah. Anda bisa menikmati indahnya pohon mangga saat masih kecil sebagai tanaman yang menyejukan dan indah, Anda bisa menikmati rindanganya pohon mangga dan oksigen yang dihasilkanya. Intinya nikmatilah yang bisa anda nikmati sampai pohon itu mulai menghasilkan buah. Itulah kekuatan dari sebuah kesabaran....
Coba anda ingat kembali saat anda duduk di bangku sekolah dasar. Ingat kembali!
Apakah waktu anda di kelas satu berfikir soal lulus SD? Apakah saat anda kelas dua atau tiga juga berfikir lulus SD? Pasti anda akan frustasi bila anda berfikir terlalu jauh hingga lulus SD dan hanya berfikir kelulusan saja. Anda akan berfikir naik kelas, naik kelas dan naik kelas. Anda akan nikmati bermain bola bersama teman-teman anda, anda akan menikmati perjalanan berangkat dan pulang sekolah.....Nikmati saja tahapan-tahapan perjalanan anda...Namun anda tetap pada tujuan...
Itulah kekuatan sebuah kesabaran...
Sahabat sukses, jika anda ingin sukses dan menggapai yang anda inginkan, maka mulai saat ini, anda harus melatih kemampuan anda untuk bersabar. Proses alamiah inilah yang membuat kesuksesan anda menjadi langgeng dan teruji, menjadi kuat dan tumbuh secara alami.
Saya sangat yakin anda tidak salah menafsirkan kesabaran ini. Anda harus bersabar dalam berjuang dan tetap melakukan hal-hal positif. Bukan bersabar menanti dan tidak berbuat seseautu apapun.Latihlah kesabaran anda, karena kekuatan dari sebuah kesabaran, telah membuktikan terjadinya hal-hal yang DAHSYAT dalam kehidupan manusia.
Anda harus bangkit

~ Joseph Sugarman
Kehidupan kita tak akan pernah berjalan semulus yang kita pikirkan. Berbagai macam tantangan, misalnya kehilangan pekerjaan atau orang-orang yang dicintai, disabotase, bangkrut dan lain sebagainya, bisa saja menyeret kita dalam keterpurukan. Bila kita melihat ke sekeliling, begitu banyak orang-orang yang tenggelam dalam keterpurukan dan terjerat cukup lama dalam kegelapan, misalnya menjadi pecandu narkoba, budak hutang dan kemiskinan, korupsi atau melakukan tindak kejahatan lainnya lalu dipenjarakan, dan bentuk kemalangan lainnya.
Bila kita cukup cerdas dalam menghadapi tantangan kehidupan, bermacam bentuk benturan keras seperti itu seharusnya tidak membuat kita semakin terpuruk. Tantangan kehidupan adalah kesempatan untuk introspeksi diri. Benturan keras dalam kehidupan akan menjadikan kita lebih mulia, jika kita segera sadar atas kekeliruan yang telah dilakukan, kelemahan yang harus diperbaiki, kembali menyusun dan melaksanakan rencana dengan lebih baik.
“Remember the two benefits of failure. First, if you do fail, you learn what doesn’t work; and second, the failure gives you the opportunity to try new approach. – Ingatlah 2 keuntungan yang kita peroleh dari kegagalan. Yang pertama adalah mempelajari apa yang tidak berjalan dengan baik; dan kedua adalah menjadi kesempatan bagi kita untuk mencoba pendekatan baru,” kata Roger Van Oech.
Menurut Roger, tantangan kehidupan adalah bagian dari perjalanan hidup supaya kita menjadi lebih cerdas menghadapi tantangan kehidupan. Tokoh-tokoh terkenal dan sukses, misalnya Walt Disney, Soichiro Honda, Thomas Edison, Wright Bros, Fred Smith, Mohamad Ali, Henry Ford, Bill Gates, Steve Jobs, Oprah Winfrey, Christoper Columbus, Anthony Robins, dan lain sebagainya, sudah pernah mengalami keras dan sakitnya kehidupan. Tetapi semua pengalaman pahit tersebut justru membimbing mereka ke gerbang kesuksesan.
Kesuksesan mereka bukan semata-mata dipengaruhi oleh faktor pendidikan ataupun modal, apalagi faktor kebetulan. Mereka berhasil lantaran kekuatan dan kecerdasan mereka menghadapi tantangan kehidupan.
Menurut Paul G. Stoltz, Phd, dalam bukunya berjudul Adversity Quotient (AQ), ada tiga tipe manusia dalam analogi mendaki gunung:
1. Quitters – orang-orang yang mudah menyerah, sehingga kehidupan mereka semakin terpuruk dalam kemalangan.
2. Campers – orang-orang yang mudah puas dengan apa yang sudah dicapai, sehingga kehidupan mereka biasa-biasa saja.
3. Climbers – orang-orang yang selalu optimis, berpikir positif dan terus bersemangat kerja sampai benar-benar mendapatkan yang mereka inginkan.
Contoh dari tipe orang ke tiga adalah orang-orang yang sukses di dunia ini. Selalu memanfaatkan kesempatan untuk maju dan pulih dari keterpurukan adalah ciri khas mereka yang utama. Tak mengherankan jika mereka melalui setiap rintangan dengan tabah, berjuang keras, dan mental yang kuat.
Tantangan kehidupan memang tidak pernah ada habisnya. Tetapi selama kita terus berusaha memperbaiki diri dan strategi ditambah dengan kesadaran spiritual yang lebih dalam, maka kita akan dapat mencapai tujuan tertinggi. “Our greatest glory is not in never falling, but in rising everytime we fail. – Kejayaan tertinggi bukan karena kita tidak pernah jatuh, melainkan karena kita selalu bangkit lagi ketika gagal,” cetus Confucius.
Oleh sebab itu, perbaiki diri terus-menerus, jangan menunggu sampai kemalangan itu benar-benar datang. Mantapkan keyakinan ketika membuat perencanaan dan menetapkan target yang memungkinkan tercapai. Kemudian langsung melakukan langkah-langkah untuk memastikan hasil maksimal, dengan penuh komitmen dan kerja keras, kecintaan dan semangat. Dengan demikian kita akan memiliki kepekaan sekaligus keseimbangan disaat harus menghadapi tantangan kehidupan yang cukup keras.
Mulai detik ini tanyakanlah pada diri sendiri seberapa besar pengaruh positif yang telah Anda dapatkan atas berbagai situasi yang Anda alami? Pastikan tantangan hidup selama ini membawa Anda pada kedewasaan, kebijaksanaan dan kualitas spiritual yang lebih baik. Dengan demikian Anda akan dapat menilai apakah Anda sudah mampu bangkit dan menjadi manusia yang lebih mulia atau belum.
Kekuatan impian

Impian adalah ambisi dari dalam diri manusia yang menjadi penggerak untuk maju. Impian merupakan hasrat yang akan menggerakkan manusia untuk mewujudkannya. Dunia ini bertumbuh dengan peradaban yang lebih tinggi dan tehnologi yang lebih hebat itu berkat impian orang-orang besar. Orang-orang besar itu adalah para pemimpi.
Menurut Francis Ford Coppola, “It was the man’s dream, and his inspiring attempt to make them come true that remain important. – Itu mimpi manusia yang terpenting, dan upayanya yang inspiratif mengupayakan mimpi itu menjadi kenyataan.” Kemajuan kehidupan saat ini merupakan hasil impian generasi pendahulu kita.
Mereka yang tidak mempunyai impian meninggalkan banyak hal yang ditawarkan oleh kehidupan. Hasrat atau kegigihan mereka mudah sekali pudar, sehingga mereka dengan mudah mengubah impian mereka menjadi sangat sederhana. Padahal, impian yang besar mempunyai kekuatan yang besar pula. Orang-orang yang berhasil mencatat nama dalam sejarah rata-rata mempunyai ciri khas yaitu selalu mampu memperbarui impian mereka.
Impian Merupakan Sumber Motivasi
Impian akan mempengaruhi pikiran bawah sadar. Misalnya kita memimpikan sebuah kamera merek A, maka kita menjadi lebih jeli memperhatikan benda tersebut. Tantangan berat yang harus dihadapi bukan sesuatu yang berarti jika impian sudah menjadi nafas kita. “It may be that those who do most, dream most, - Mereka mengerjakan sesuatu dengan giat, sebab mereka sangat memimpikannya,” kata Stephen Butler Leacock.
Bahkan impian dapat menjamin keberhasilan, karena senantiasa menjadi sumber motivasi hingga mencapai tujuan atau menggapai tujuan selanjutnya. Dorongan motivasi itulah yang akan menggerakkan tubuh dan mengatur strategi yang harus ditempuh, misalnya bagaimana mencari informasi dan menjalin komunikasi maupun bekerjasama dengan orang lain.
Nelson Mandela, sebelum menjadi Presiden Afrika Selatan, ia harus berjuang untuk sebuah impian negara Afrika Selatan yang berdaulat. Untuk itu ia menghadapi tantangan teramat berat. Impian selalu memotivasi Nelson Mandela untuk tetap berjuang, meskipun ia harus merelakan sebagian besar waktunya dibalik terali besi. Impian merupakan sumber semangat bagi Nelson, hingga Afrika Selatan benar-benar merdeka.
Sebenarnya, kitapun dapat memperbarui nilai dan menyempurnakan jati diri dengan kekuatan impian. Jadi jangan takut untuk bermimpi akan hal-hal yang besar, sebab impian menimbulkan hasrat yang kuat untuk meraihnya. Impian mampu berperan sebagai sumber motivasi, yang membangkitkan ambisi dan optimisme, sehingga kita mampu melampaui semua rintangan dan kesulitan.
Impian Menciptakan Energi Besar untuk Berprestasi
Impian menjadikan manusia penuh vitalitas dalam bekerja. Impian itu sendiri sebenarnya merupakan sumber energi menghadapi tantangan yang tidak gampang. Menurut Anais Nin, “Hidup ini mengerut atau berkembang sesuai dengan keteguhan hati seseorang.” Ada 4 tips sederhana guna menjadikan impian sebagai sumber energi kita yaitu disingkat dengan kata PLUS, yaitu; percaya, loyalitas, ulet dan sikap mental positif.
Rasa percaya menjadikan seseorang pantang menyerah, meskipun mungkin orang lain mengkritik atau menghalangi. Kepercayaan itu juga membentuk kesadaran bahwa manusia diciptakan di dunia ini sebagai pemenang. Tips yang kedua adalah loyalitas atau fokus untuk merealisasikan impian. Untuk mendapatkan daya dorong yang luar biasa, maka tentukan pula target waktu.
Tips yang ketiga adalah ulet. Sebuah impian menjadikan seseorang bekerja lebih lama dan keras. Sedangkan tips yang ke empat adalah sikap mental positif. Seseorang yang mempunyai impian memahami bahwa keberhasilan memerlukan pengorbanan, kerja keras dan komitmen, waktu serta dukungan dari orang lain. Oleh sebab itu, mereka selalu bersemangat mengembangkan kemampuan tanpa henti dan mencapai kemajuan terus menerus hingga tanpa batas. Impian yang sudah menjadi nafas kehidupan merupakan daya dorong yang luar biasa.
Impian Menjadikan Kehidupan Manusia Lebih Mudah Dijalani
Impian menjadikan manusia lebih kuat menghadapi segala rintangan dan tantangan. Sebab impian dapat menimbulkan kemauan keras untuk merealisasikannya. Para pencipta puisi Belanda atau Dutch Poet's Society mengatakan “Nothing is difficult to those who have the will, - Tidak ada sesuatupun yang sulit selama masih ada kemauan.”
Bob William mampu berlari dengan menggunakan kedua tangan. Ia tidak merasakan sakit di tangannya. Sebab sebuah tujuan yang berarti menjadikan segala sesuatu dapat dilakukan dengan mudah dan menyenangkan.
Kunci kebahagiaan adalah mempunyai impian. Sedangkan kunci kesuksesan itu sendiri adalah mewujudkan impian. George Lucas mengatakan, “Dreams are extremely important. You can’t do it unless you imagine it, - Impian sangatlah penting. Kau tidak akan dapat melakukan apa-apa sebelum kau membayangkannya.” Jadi jangan takut memimpikan sesuatu. Jadikan impian tersebut sebagai nafas kehidupan. Sebab impian yang kuat justru menjadikan perjuangan yang berat saat menggapainya sebagai sarana latihan mengoptimalkan kekuatan-kekuatan yang lain, misalnya kekuatan emosi, fisik, maupun rohani.*
Kekuatan Doa
