Rahasia Anda Tentang Uang
Thursday, January 7, 2010Rahasia Uang
W. Clement Stone:
Apapun yang dapat dipikir akal ... akan dapat dicapai.
Untuk menarik uang, Anda harus berfokus pada kekayaan. Anda harus berfokus pada kelimpahan uang. Mustahil untuk mendatangkan lebih banyak uang kedalam hidup Anda jika Anda berpikir dan merasa tidak mempunyai cukup uang.
Bila Anda berfokus pada ketidakcukupan uang, Anda akan menciptakan lebih banyak situasi ketika Anda tidak mempunyai cukup uang
Anda harus memancarkan sinyal baru dengan pikiran Anda, dan pikiran itu harus ketika Anda memiliki uang lebih dari cukup. Anda perlu menggunakan imajinasi dan berpura-pura Anda sudah memiliki uang yang Anda inginkan.
Dan kegiatan ini sungguh menyenangkan! Ketika Anda berpura-pura dan bermain menjadi orang kaya, Anda akan melihat bahwa perasaan Anda terhadap uang segera membaik, dan ketika Anda merasa lebih baik tentang uang, uang akan mulai mengalir ke dalam hidup Anda.
Menarik Kelimpahan
Satu-satunya sebab seseorang tidak mempunyai cukup uang adalah karena ia menghambat uang datang kepadanya dengan pikiran-pikirannya. Setiap pikiran, perasaan, atau emosi negatif akan menghambat kebaikan datang pada Anda, termasuk uang.
Bukan semesta yang menahan uang untuk Anda karena semua uang yang Anda butuhkan saat ini juga sudah hadir di dalam ketidakkasatmataan. Jika Anda tidak mempunyai cukup uang ini disebabkan karena Anda menghentikan aliran uang kepada kepada Anda, dan Anda melakukan ini dengan pikiran-pikiran Anda.
Anda harus membalik keseimbangan pikiran kekurangan uang ke pikiran kelimpahan uang. Pikirkan lebih banyak pikiran-pikiran berkelimpahan daripada kekurangan, Anda akan membalikkan keseimbangan ini.
Jalan pintas ke segala sesuatu yang Anda inginkan dalam hidup adalah MENJADI dan MERASA bahagia sekarang juga. Ini adalah jalan tercepat untuk mendatangkan uang dan segala sesuatu yang Anda inginkan dalam hidup.
Fokuskan pada pemancaran perasaan gembira dan bahagia ke semesta. Ketika Anda melakukannya, Anda akan menarik semua hal yang mendatangkan kegembiraan dan kebahagiaan, yang bukan saja termasuk kelimpahan uang, tetapi segala seuatu yang lain yang Anda inginkan.
Anda harus memancarkan sinyal-sinyal untuk mendatangkan kembali apa yang Anda inginkan. Ketika anda memancarkan perasaan-perasaan bahagia, perasaan itu akan dikirim kembali kepada Anda sebagai gambar-gambar dan pengalaman hidup Anda. Hukum tarik menarik memantulkan kembali pikiran dan perasaan terdalam Anda sebagai kehidupan Anda.
Fokus Pada Kemakmuran
Jika di masa lalu Anda telah memelihara pikiran bahwa satu-satunya cara uang bisa datang pada Anda melalui pekerjaan Anda, segera lepaskan pikiran itu. Dapatkah Anda mengerti bahwa ketika Anda melanjutkan berpikir seperti itu, pastilah hal itu yang akan Anda alami? Pikiran-pikiran seperti itu tidak bermanfaat bagi Anda.
Sekarang Anda mulai memahami bahwa terdapat kelimpahan bagi Anda, dan bukanlah tugas Anda untuk memikirkan “bagaimana caranya” uang datang pada Anda. Tugas Anda adalah meminta, percaya bahwa Anda menerima, dan merasa bahagia sekarang juga. Serahkan rincian cara mendatangkannya kepada semesta.
Ketika Anda mempunyai banyak tagihan dan Anda tidak tahu bagaimana melunasinya, Anda tidak boleh berfokus pada tagihan itu karena anda hanya akan mendatangkan lebih banyak tagihan.
Anda harus menemukan cara yang cocok bagi Anda untuk berfokus pada kemakmuran, terlepas dari tagihan yang ada di sekitar Anda. Anda harus menemukan cara untuk merasa baik, sehingga anda dapat mendatangkan kebaikan pada Anda.
Ubahlah pikiran Anda. Ubahlah dengan mengatakan, “ Saya mampu mendapatkannya! Saya mampu membelinya!” Katakan berulang-ulang. Ketika Anda melihat mobil impian, rumah, baju, liburan, dll katakan berulang-ulang “ Saya mampu mendapatkannya!”
Ketika Anda melakukanya, Anda mulai memindahkan diri, dan mulai merasa lebih baik tantang uang. Anda akan mulai meyakinkan diri bahwa Anda mampu mendapatkan hal-hal tersebut, dan ketika Anda melakukannya gambar-gambar hidup Anda akan berubah.
Lisa Nichols:
Ketika Anda berfokus pada kekurangan dan apa yang tidak Anda miliki, meributkannya dengan keluarga, membahasnya dengan teman-teman, mengatakan kepada anak-anak bahwa Anda serba tidak cukup, “ Kita tidak punya cukup uang untuk itu, kita tidak mampu membelinya,” anda tidak akan pernah mampu membelinya karena Anda mulai menarik lebih banyak kekurangan.
Jika Anda menginginkan kelimpahan, jika Anda menginginkan kemakmuran, berfokuslah pada kelimpahan. Berfokus pada kemakmuran.
Charles Fillmore:
Bahan spiritual sumber kekayaan yang kasatmata datang tidaklah pernah habis. Bahan itu ada bersama Anda sepanjang waktu dan merespons kepercayaan Anda kepadanya dan tuntutan Anda kepadanya.
Ketika Anda melihat orang-orang kaya, Anda tahu bahwa pikiran utama mereka adalah pada kekayaan, bukan pada kekurangan, dan mereka telah menarik kekayaan ke dirinya. Mereka berfokus pada pikiran-pikiran kekayaan dan semesta menggerakkan orang-orang, situasi, dan peristiwa untuk mengirim kekayaan pada mereka.
Kekayaan dapat mereka miliki, Anda juga bisa. Rasakan dalam diri Anda. Ketika Anda bermain pura-pura, hasilnya akan lebih cepat.
Jika Anda mempunyai pikiran, “Saya harus bekerja keras dan berjuang untuk mendapatkan uang,” segeralah lepaskan. Dengan berpikir seperti itu, Anda memancarkan frekuensi pikiran itu, dan pikiran itu menjadi gambar-gambar dari pengalaman hidup Anda. Ubahlah, gantikan pikiran itu dengan, “Uang datang dengan mudah dan sering.”
Perasaan negatif tentang uang, menghentikan lebih banyak uang datang kepada Anda! Anda harus bisa menghentikan siklus ini, dan Anda menghentikannya dengan mulai merasa baik tentang uang, dan bersyukur untuk apa yang sudah Anda miliki. Mulailah berkata dan merasakan, “Saya memiliki lebih dari cukup”, “Ada kelimpahan uang, dan uang sedang menuju ke saya.” “Saya adalah magnet uang.” “Saya suka uang, dan uang menyukai saya.” “Saya menerima uang setiap hari.” “Terima kasih. Terima kasih. Terima kasih.”
Memberi Uang untuk Mendapatkan Uang
Ketika mereka memberi, menurut hukum tarik-menarik, semesta akan membuka dan mengalirkan sejumlah besar uang kembali ke mereka – dalam jumlah berlipat ganda!
Jika Anda berpikir, “Saya tidak punya cukup uang untuk diberikan”, itulah yang terjadi.
Ketika Anda pikir bahwa Anda tidak punya cukup uang untuk diberikan, mulailah memberi. Ketika Anda menunjukkan iman dalam tindakan memberi, hukum tarik-menarik harus memberi lebih banyak kepada Anda untuk diberikan.
Ada perbedaan besar antara memberi dan berkorban. Memberi dari hati yang berlimpah akan terasa baik. Berkorban tidak terasa enak. Pada akhirnya berkorban akan menjurus ke dendam. Memberi dari hati yang penuh adalahhal yang paling nikmat yang bisa Anda lakukan, hukum tarik-menarik akan menangkap sinyal itu, dan mengalirkan lebih banyak kenikmatan ke dalam hidup Anda. Anda dapat merasakan perbedaannya.
Marci Shimoff:
... Anda perlu terlebih dulu mencari kegembiraan di dalam diri, damai di dalam diri, visi di dalam diri, maka segala sesuatunya pun akan muncul.
Dunia luar adalah dunia akibat, hanyalah akibat dari pikiran. Tetapkan pikiran dan frekuensi kebahagiaan di dalam diri Anda, dan siarkan dengan sekuat tenaga ke semesta. Anda akan mengalami surga dunia.
Kahlil Gibran
Wednesday, May 13, 2009
Selain itu, bagi orang Indonesia, Arab sering berhubungan dengan tiga hal : 1 / Saudi Arabia dengan tempat suci yang dikunjungi orang yang menunaikan ibadah Haji ; 2 / Al-Azhar dengan universitas Islam yang termashur di dunia ; 3 / Hadramaut, tempat asal penduduk Indonesia keturunan Arab. Jadi istilah «Arab » untuk orang Indonesia jarang sekali terkait dengan agama Kristen dan negara Lebanon. Di negara Arab tersebut ada 18 agama dan separuh penduduknya beragama Kristen. Hubungan sejarah antara Perancis dan Lebanon sangat erat, akan tetapi karya Gibran jauh lebih banyak diterjemahkan dalam bahasa Indonesia dari pada dalam bahasa Perancis, walaupun di Perancis ada komunitas orang Lebanon yang cukup penting.
Kenapa pembaca Indonesia yang mayoritasnya Islam dan bukan Arab begitu tertarik kepada seorang pengarang Arab yang bukan Islam ? Kenapa buku Khalil Gibran begitu banyak diterjemahkan dalam bahasa Indonesia ? Kenapa karyanya dianggap penting oleh masyarakat Indonesia sampai karyanya sering diterjemahkan dan ditafsirkan, tanpa melihat perbedaan kebudayaan yang memisahkan antara seorang Arab Kristen yang hidup di Amerika pada permulaan abad kedua puluh dengan penterjemah dan pembaca Indonesia, yang hidup di Asia pada saat ini dan menganut agama Islam pada umumnya ? Pertanyaan-pertanyaan tersebut di atas bisa dibagi sebagai berikut : 1 / Mengapa Gibran ? 2 / Mengapa di Indonesia ? 3 / Dan mengapa karyanya banyak diterjemahkan sekarang ? Saya akan mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Sebelum mengajukan beberapa uraian, saya akan menjelaskan secara ringkas, dalam bagian pertama, siapa Khalil Gibran dan karyanya. Dalam bagian kedua saya akan mengajukan pendapat saya tentang makna dan tujuan terjemahan buku Khalil Gibran dalam bahasa Indonesia.
Karya Gibran sebagai « jembatan » antara kebudayaan Timur dan Barat.
Gibran lahir pada tahun 1883 di Bisharri, di Lebanon, di daerah Wadi Qadisha, tempat orang beragama Maronit pada zaman penjajahan Turki. Karena dia berasal dari keluarga miskin, Gibran terpaksa ikut keluarganya (ibu dan saudaranya) yang berhijrah ke Amerika Serikat untuk mencari nafkah pada tahun 1895. Ibunya adalah anak seorang pendeta Maronit. Keluarga Gibran tinggal di kawasan pendatang Syria di Boston. Karena Gibran adalah seorang anak yang berbakat dan pandai melukis, dia menarik perhatian seorang guru SD yang memperkenalkannya kepada beberapa orang mampu di Boston yang kemudian menjadi sponsornya. Antara tahun 1898 sampai 1902, Gibran pulang ke Lebanon untuk sementara, untuk memperdalam pengetahuannya tentang bahasa dan kesusasteraan Arab. Pada tahun 1908 sampai 1910, Gibran pergi belajar seni lukis di Paris. Biaya hidup dan pendidikannya dibayar oleh seorang perempuan yang menjadi sponsor dan teman dekatnya : Mary Elizabeth Haskell. Mary adalah kepala sekolah. Pada tahun 1912, Gibran pindah ke New-York dan meninggal di sana pada tahun 1931. Jenazahnya dibawa ke Lebanon untuk dikuburkan. Setiba di Beyrouth jenazahnya disambut oleh beberapa menteri dan diiringi oleh rakyat Lebanon dari berbagai suku dan agama sampai ke Katedral Katolik, di mana dilaksanakan misa « Requiem » (Hassan 2000 : 97, Gibran 2003 : 95-96). Jadi sesudah wafatnya, Gibran diakui sebagai sastrawan dunia yang terkemuka dan seorang patriot Lebanon oleh bangsanya sendiri.Seperti yang ditulis Bambang Noorsena : « Lebanon dapat disebut titik persimpangan yang menghubungkan Timur dan Barat » (Gibran 2003 : 6). Gibran juga hidup antara dua dunia dan merupakan « jembatan » antara Barat dan Timur. Bahasa pertamanya adalah bahasa Arab, bahasa agama Islam. Agamanya adalah agama Kristen, agama mayoritas orang Barat. Selain itu « Gibran antara dua wanita kekasihnya » (Hassan 2000 : 72). Di antara wanita yang pernah dicintainya adalah dua sosok yang sangat penting, yaitu Mary Elizabeth Haskell, pendukungnya yang membiayainya dan membantunya untuk menulis dalam bahasa Inggeris yang baku, dan May Ziadah, seorang penyair dan kritik sastra yang hidup di Mesir. Gibran tidak pernah bertemu dengan May, tetapi mereka saling surat-menyurat. Hubungan antara mereka adalah cinta yang « platonik » (cinta tanpa hubungan jasmani) (Hassan 2000 : 78). Sebagai seorang perantara antara kebudayaan Timur dan kebudayaan Barat, Gibran berperan sebagai penterjemah. Dan terjemahan adalah kegiatan yang agak paradoksal. Di satu pihak, menterjemahkan adalah mendekatkan bahasa dan kebudayaan yang berbeda. Di lain pihak, untuk menterjemahkan kami harus memisahkan bahasa terjemahan dari bahasa asli. Dalam kehidupannya justru, Gibran sering dibandingkan dengan seekor bunglon (Waterfield 2000 : 11, 14). Bunglon berganti warna setiap kali berganti tempat. Bunglon berusaha untuk menyembunyikan diri dalam lingkungan hidupnya, seperti Gibran yang berusaha hidup cocok dengan dua lingkungan hidup temannya : lingkungan orang Barat dan lingkungan pendatang Syria. Dia tidak pernah memperkenalkan handai tolannya dari Syria kepada Mary Elizabeth Haskell. Robin Waterfield, biograf Gibran menjelaskan tujuan Gibran. Menurut Waterfield, Gibran adalah seorang « mitoman » yang sering membohongi Mary. Kalau Mary bertemu dengan orang Arab yang lain, Mary bisa menyadari bahwa Gibran tidak tulus. Selain itu, di antara teman Arab Gibran ada juga pengarang yang berbakat (seperti misalnya Mikhail Naymy dan Amin Rihani). Andaikata Gibran memperkenalkan mereka kepada Mary, dia mengambil risiko. Mereka bisa menjadi saingannya dan mendapat juga bantuan keuangan dari Mary.Mary Haskell bukan hanya membiayai Gibran, dia juga teman akrab yang menerima isi hati sang penulis. Dalam catatan hariannya, Mary mengutip ungkapan Gibran yang mengatakan bahwa dia « antara dua dunia : lukisan dan tulisan sastra, Syria dan America » (Catatan Harian Mary Elizabeth Haskell, 7 sept. 1912). Seperti William Blake, Gibran adalah pelukis dan sekaligus pengarang. « Dia menulis dalam dua bahasa : bahasa Arab untuk pembaca Timur Tengah ; bahasa Inggeris untuk pembaca Barat » (Ebram 1992 : 33). Gibran mulai menulis dalam bahasa Arab sejak tahun 1905 : cerpen, roman, artikel dalam surat kabar. Tulisannya sering diterbitkan dalam koran orang turunan Arab di Amerika Serikat. Dia menerbitkan esei dan syair dalam bahasa Inggeris sejak tahun 1918. Naskahnya dalam bahasa Inggeris sering didahului oleh draft dalam bahasa Arab, seperti misalnya The Prophet (Sang Nabi) yang diterbitkan pada tahun 1923. Menurut Jean-Pierre Dahdah, versi Inggeris didahului oleh dua atau tiga versi Arab (dengan judul yang berbeda) sejak tahun 1899 (Dahdah 1994 : 101, 266, 281, 297, Hassan 2000 : 19).
Karya Gibran yang berbahasa Arab agak berbeda dengan karya Inggerisnya. Dalam kesusasteraan Arab, Gibran dianggap sebagai orang modernis yang ikut serta dengan pembinaan roman yang modern (dengan Sayap-Sayap Patah yang diterbitkan dalam tahun 1912) dan syair yang bebas. Dia menentang adat yang kolot dan membĂ©la hak kaum perempuan (Hassan 2000 : 53, 80, Gibran 2003 : 104). Gibran mengkritik pengaruh agama dalam politik di Timur Tengah. Gibran sering disebut orang kafir dan pemberontak yang « revolted against law, religion and custom » (Gibran 1985 : 725-726, Hassan 2000 : 62-63). Dalam karya Inggerisnya yang berbeda dengan karya Arabnya, Gibran sering berkhotbah, mengkritik kebudayaan Barat yang terlalu materialistis. Gibran dianggap sebagai seorang bijaksana, semacam orang sufi atau mistik. Perbedaan antara karya dalam bahasa Arab dan karya dalam bahasa Inggeris tidak jelas terlihat dalam terjemahan Indonesia, karena pengagum Gibran « have translated his Arabic works into English, his English works into Arabic » (Gibran 1985 : 726). Dan terjemahan dalam bahasa Indonesia sering merupakan terjemahan yang tidak langsung. Misalnya, Ruslan Shiddieq, walaupun bisa berbahasa Arab dan pernah menterjemahkan beberapa buku dari bahasa Arab, menterjemahkan Sayap-Sayap Patah dari The Broken Wings (Gibran 1987). Jadi dari terjemahan dalam bahasa Inggeris dan bukan dari teks asli yang ditulis dalam bahasa Arab dengan judul Al ‘Ajniha al-mutakassira. Demikian juga dengan terjemahan terbaru oleh Sapardi Djoko Damono yang berdasarkan versi bahasa Inggeris dan bukan teks asli dalam bahasa Arab dari roman tersebut (Gibran 2005 b : VII). Ruslan Shiddieq juga menterjemahkan surat Khalil Gibran kepada Mikhail Naymy yang aslinya dalam bahasa Arab dari terjemahan Inggeris oleh Anthony Ferris. Hasil terjemahan tersebut kadang-kadang mengherankan. Misalnya kita bisa membaca dalam buku tersebut : « Dari Tuhan kita datang dan kepada-Nyalah kita akan kembali » (Gibran 2000 : 68). Padahal teks asli dalam bahasa Arab adalah sebuah ayat Al-Qur’an Suci yang sering dikutip oleh orang Indonesia jika ada kematian : « Inna illahi wa inna Ilaihi rajiun » (Surat 2, ayat 156). Sebaliknya, teks asli dalam bahasa Inggeris, seperti Sang Nabi, kadang-kadang diterjemahkan dari terjemahan dalam bahasa Arab, seperti terjemahan yang dilakukan oleh Adil Abdillah dan Amin Nasihin (Gibran 2002 b).
Karya Gibran sangat laku dan terjadi « booming » di pasaran buku (Gibran 2003 : III, Faiz 2004 : IX). The Prophet terjual sebanyak sepuluh jutaan eksemplar dan diterjemahkan dalam puluhan bahasa (antara 20 dan 50, menurut perkiraan berbagai kritik dan penterjemah). Kalau saya tidak keliru, The Prophet diterjemahkan dalam bahasa Indonesia untuk pertama kali oleh Bahrum Rangkuti pada tahun 1949. Ajip Rosidi sangat menyukai terjemahan tersebut. Oleh karena itu, beliau minta kepada Ibu Sri Kusdyantinah untuk menterjemahkan lagi karya tersebut yang diterbitkan oleh Pustaka Jaya pada tahun 1981 (Gibran 2002 a). Sang Nabi diterjemahkan lagi oleh penyair terkemuka Sapardi Djoko Damono (Gibran 2005 a). Dan jumlah terjemahan bertambah sejak Era Reformasi. Kenapa masyarakat Indonesia begitu tertarik oleh karya Khalil Gibran ? Saya akan mengutarakan beberapa jawaban atas pertanyaan tersebut.
Faktor-faktor keberuntungan
Saturday, May 9, 2009.jpg)
Adalah Richard Wiseman, seorang Doktor Psikologi yang mengadakan riset di Inggris atas ribuan orang-orang yang merasa selalu beruntung dan selalu sial sepanjang hidupnya. Dari hasil riset itu, diketahui ada beberapa prinsip yang dimiliki oleh orang-orang beruntung yang tidak dimiliki oleh orang-orang sial. Berikut ini adalah prinsip-prinsip keberuntungan tersebut:
PRINSIP PERTAMA:
MEMAKSIMALKAN PELUANG KEBETULAN
Prinsip pertama ini berdasar pada prinsip:
Orang-orang beruntung menciptakan, menyadari, dan bertindak sesuai peluang kebetulan dalam hidup mereka
Orang-orang beruntung pada umumnya sering meyakini bahwa peluang-peluang yang mereka dapatkan adalah hasil kebetulan belaka.
Sebenarnya, peluang yang tampak kebetulan itu adalah akibat kondisi psikologis mereka, dimana cara berpikir dan bertindak mereka menjadikan mereka jauh lebih mungkin menciptakan, menyadari dan bertindak sesuai peluang kebetulan dalam hidup mereka ketimbang orang lain.
Cara berpikir dan bertindak itulah yang mempengaruhi kepribadian mereka.
Hasil Riset, ditemukan ada tiga dimensi dasar kepribadian manusia yang dimiliki oleh orang-orang beruntung, yaitu:
• Kecenderungan Ekstrovert
• Kecenderungan Neurotik
• Keterbukaan
Ketiga dimensi dasar kepribadian inilah yang mempengaruhi orang-orang beruntung mampu meningkatkan dan mengoptimalkan peluang kebetulan dalam hidup mereka.
Mari kita bahas secara mendetail sifat-sifat orang beruntung dengan menghubungkan ketiga dimensi dasar kepribadian tadi:
1. Orang-orang beruntung cenderung selalu membangun dan mempertahankan jaringan keberuntungan yang kuat
Orang-orang beruntung biasanya bersifat ekstrovert, dimana mereka jauh lebih mudah bergaul ketimbang orang-orang introvert, mereka biasanya senang menghabiskan waktu dengan mengunjungi teman-teman dan pergi ke pesta atau acara-acara keramaian, dan cenderung tertarik pada pekerjaan yang melibatkan bekerja dengan orang lain. Sementara orang-orang introvert jauh lebih penyendiri. Mereka senang menghabiskan waktu sendiri, dan merasa paling puas kalau terlibat dalam lebih banyak aktivitas sendiri, misalnya membaca di rumah.
Ada tiga cara dimana orang-orang ekstrovert secara signifikan meningkatkan kemungkinan keberuntungan mereka:
Bertemu sejumlah besar orang dalam kehidupan mereka sehari-hari
Menjadi magnet sosial, dimana mereka sepertinya bisa menarik orang lain kepada mereka. Hal ini karena mereka tanpa sadar menunjukkan tipe bahasa tubuh yang selalu terbuka dan ekspresi wajah yang menyenangkan (tersenyum)
Mempertahankan hubungan dengan banyak orang
2. Orang-orang beruntung memiliki sikap rileks terhadap kehidupan
Hal ini memang tidak terlalu berhubungan dengan menciptakan peluang kebetulan, tetapi sebaliknya meningkatkan kemampuan orang-orang beruntung untuk menyadari dan bertindak sesuai peluang yang muncul secara alami. Mengapa? Karena secara umum, kita cenderung menyadari hal-hal yang penting bagi kita saja. Kita cenderung mengalihkan perhatian kita kepada apapun yang tampak penting bagi kita dan seringkali mengabaikan aspek lain lingkungan sekitar kita.
Nah, Orang-orang yang beruntung, cenderung lebih tenang dan rileks sehingga mempunyai kemungkinan lebih besar untuk menyadari peluang kebetulan, bahkan saat mereka tidak menyadarinya.
Kemampuan orang-orang beruntung untuk menyadari kesempatan tersebut adalah hasil dari cara pandang mereka yang rileks terhadap dunia. Bukan berarti mereka berharap menemukan kesempatan tertentu, tetapi mereka menyadarinya kalau kesempatan datang di depan mereka.
3. Orang-orang beruntung bersikap terbuka terhadap pengalaman baru dalam hidup mereka
Orang-orang beruntung cenderung memiliki banyak keberagaman dan kesenangan baru dalam hidup, mereka sangat senang mencoba pengalaman baru, jenis makanan baru, cara baru melakukan segalanya, mereka cenderung tidak terikat adat dan mereka menyukai gagasan hal-hal yang tak terduga. Mereka mampu melepaskan diri dari jebakan rutinitas yang monoton.
Delapan Kado Indah

1. KEHADIRAN
2. MENDENGAR
3. DIAM
4. KEBEBASAN
5. KEINDAHAN
6. TANGGAPAN POSITIF
Tanpa sadar, sering kita memberikan penilaian negatif terhadap pikiran, sikap atau tindakan orang yang kita sayangi. Seolah-olah tidak ada yang benar dari dirinya dan kebenaran mutlak hanya pada kita. Kali ini, coba hadiahkan tanggapan positif. Nyatakan dengan jelas dan tulus. Cobalah ingat, berapa kali dalam seminggu terakhir anda mengucapkan terima kasih atas segala hal yang dilakukannya demi Anda. Ingat-ingat pula, pernahkah Anda memujinya. Kedua hal itu, ucapan terima kasih dan pujian (dan juga permintaan maaf) adalah kado indah yang sering terlupakan.
7. KESEDIAAN MENGALAH
Tidak semua masalah layak menjadi bahan pertengkaran. Apalagi sampai menjadi pertengkaran yang hebat. Bila Anda memikirkan hal ini, berarti Anda siap memberikan kado "kesediaan mengalah". Kesediaan untuk mengalah jugadapatmelunturkan sakit hati dan mengajak kita menyadari bahwa tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini.
8. SENYUMAN
Beriakan kepada dunia yang terbaik
Sunday, May 3, 2009